JAKARTA - Sejauh ini jumlah kerusakan akibat gempa di Manokwari belum terdata secara akurat karena masih dalam proses verifikasi.

"Harus dilakukan verifikasi untuk mendapatkan data yang akurat dan hal itu saat ini sedang dilakukan oleh tim yang berada di sana," Kasubdit Tanggap Darurat Bencana Alam Departemen Sosial Andi Hanindito.

Namun dari pantauan secara fisik untuk kota Manokwari terdapat bangunan yang ambruk seperti hotel dan mol. Selain itu terdapat bangunan lyang dilaporkan mengalami retak.

Andi mengatakan mengenai rumah yang dikabarkan rusak diperkirakan memang ada termasuk rumah ibadah dan sarana umum lainnya. Namun saat ini belum terdata secara akurat.

Di Sorong juga demikian. Secara umum berdasarkan pantauan dari atas memang ada kerusakan bangunan dan memerlukan perbaikan,? ungkapnya.

Menurutnya, yang berwenang untuk melakukan verifikasi data kerusakan bangunan adalah Satkorlak Provinsi Papua Barat, tim pusat yang mendampingi tim assessment, di bawah Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana, PU, Depsos, Depkes, dan juga TNI sudah berada di sana.

"Tim tersebut sudah berangkat sejak Minggu sore bersama dengan Menteri Sosial, Menteri Perhubungan, Menteri PU , Ketua Badan Penanggulangan Bencana, dan Menteri Kesehatan," papar Andi.

Dia menjelaskan untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari gempa di Manokwari dan Sorong, seperti yang disampaikan Gubernur Papua Barat yakni membuka posko 1 x 24 jam.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik