JAKARTA - Kasus Lurah Angke yang dituding melakukan pemerkosaan hingga hamil seorang siswi kelas 1 SMA, diakui Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Ngadisah, kembali mencemarkan nama IPDN. Demikian disampaikan Ngadisah.

Selain itu, Ngadisah pun meminta bantuan kepada masyarakat guna mengatasi permasalahan yang menyangkut IPDN.

"Saya ini kan baru menjabat beberapa bulan. Memang saya tahu tugas saya sangat berat, tetapi tolong setiap ada kasus yang berkaitan dengan IPDN, bantu kami dengan menginformasikan. Sehingga jika ada kasus yang kaitannya dengan nama institusi ini saya bisa mengetahui," tuturnya.

Dalam menyikapi kasus Lurah Angke berinisial Irw, Ngadisah mengaku tidak akan ikut campur, karena sudah berada di luar institusinya. "Sehingga kami akan jadikan pelajaran, hal-hal yang menimbulkan preseden buruk terhadap para praja," ujarnya.

Namun begitu, Ngadisah membantah anggapan bahwa para praja di dalam lingkungan kampus IPDN kerap berbuat amoral. "Setiap ada kasus, IPDN pasti berkaca dan melakukan perbaikan. Ke depan, selalu ada langkah baru serta menjadi pembelajaran bagi para praja," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Irw merupakan alumni APDN yang kini telah berganti nama menjadi IPDN.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik