KARANGANYAR - Nasib nahas menimpa Atmo Sukat (50), warga Dusun Grogol Desa Ngadirejo Kecamatan Mojogedang Karanganyar Jawa Tengah, Senin (25/5/2009). Pria yang dalam keseharian bekerja sebagai petani tersebut tewas tertimpa batu nisan saat menggali liang kuburan untuk salah satu tetangganya yang meninggal.

Sementara, Reso Tukiman (50), rekan korban yang turut melakukan penggalian mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Diduga ambrolnya nisan yang berada disamping liang kuburan yang tengah digali kedua korban tersebut akibat kondisi tanah yang labil.

Peristiwa nahas itu sendiri berawal Pawiro Dikromo (90), warga setempat meninggal dunia, Minggu malam. Keesokan harinya, Atmo Sukat bersama warga lainnya secara bergotong royong menyiapkan upacara pemakaman bagi salah tetangganya tersebut, termasuk melakukan penggalian liang lahat.

Sekira pukul 07.00 pekerjaan menggali tanah di pemakaman umum desa setempat mulai dilakukan Atmo Sukat dan Reso Tukiman.Pukul 09.00, maut justru menjemput Atmo ketika galian tanah sudah mencapai 1,5 meter. Tanpa diduga makam yang ada di samping liang kuburan yang tengah digali mendadak ambrol.

"Ketika terdengar suara runtuh, pak Reso Tukiman sempat berusaha naik ke atas liang. Namun reruntuhan kuburan sempat menggencet kakinya," ujar Didik (30), tetangga korban yang turut menyaksikan peristiwa itu terjadi.

Tragis bagi Atmo Sukat yang tidak sempat menyelamatkan diri. Reruntuhan tanah berikut nisan kuburan yang ambrol kemudian mengenai tubuhnya hingga terkubur setengah badan. "Saat itu Pak Atmo Sukat sempat mengucapkan Allahu Akbar sebelum meninggal dunia di lokasi," ujarnya.

Mendapati peristiwa tersebut, warga yang ada di lokasi kejadian langsung berusaha memberikan pertolongan. Warga berusaha mengeluarkan Kaki Reso Tukiman yang tergencet nisan. Usai menyelamatkan Reso Tukiman, warga giliran mengeluarkan tubuh Atmo Sukat yang tertimbun setengah badan. Hanya saja, warga mengalami kesulitan karena nisan yang ambrol itu ternyata sangat berat. Secara beramai ramai, warga kemudian berusaha melakukan pengangkatan dengan menggunakan empat tali sekaligus.

"Sangat berat sekali. Yang menarik tali mungkin ada sekitar 50 orang warga," kata Didik. Sekira pukul 11.00 evakuasi jenazah korban yang tertimbun berhasil dilakukan.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik