SITUBONDO - Salah satu penyebab tersesatnya 24 anggota Pramuka di Gunung Argopuro, Jawa Timur, sejak Minggu kemarin, disebut-sebut karena adanya anggota rombongan yang mengambil batu akik di puncak Rengganis.

Usai menemukan tiga batu yang dianggap sebagai mustika penunggu gunung, rombongan pun mengalami beberapa pengalaman mistis. Di antaranya muncul suara-suara tak jelas yang meminta batu itu dikembalikan dan berjatuhannya dahan-dahan pohon di sepanjang perjalanan turun rombongan menuju Desa Bageran, Sumbermalang, Situbondo.

"Memang ada siswa yang menemukan batu akik dan menyerahkan batu itu ke pembina yang bernama Abdul Hamid. Usai penemuan itu rombongan banyak menemui kejadian aneh," ujar Asnawi, salah seorang guru SMAN I Kapongan, Situbondo di Jawa Timur, Kamis (28/5/2009).

Pernyataan Asnawi dibenarkan salah seorang paranormal yang dimintai tolong pihak sekolah untuk menerawang keberadaan para siswanya yang tersesat di Argopuro. Menurut paranormal yang tidak bersedia disebutkan identitasnya itu memang ada nuansa gaib yang menyebabkan hilangnya 22 siswa dan dua pembina pramuka itu. "Makanya kemarin kita ajak para siswa mengadakan doa bersama di sekolahan," pungkasnya.

Paranormal tersebut menyarankan kepada pihak sekolah agar menyuruh pembina yang membawa batu akik untuk mengembalikannya ke puncak Rengganis serta menggelar selamatan. Dikabarkan usai ritual itu para siswa yang hilang satu per satu ditemukan tim SAR.

Kabar terakhir lima siswa yang hilang kemarin sudah berhasil ditemukan. Mereka pun langsung dievakuasi turun ke Pos Bremi, Probolinggo dan selanjutnya dibawa ke RSUD Situbondo. Hingga pagi ini kelima korban masih menjalani perawatan karena kelelahan dan menderita luka-luka ringan. Sebelumnya tim SAR juga berhasil menemukan 17 siswa dan dua pembina yang tersesat saat akan turun gunung.

Perlu diketahui, rombongan Pramuka SMAN I Kapongan yang terdiri dari 22 siswa dan dua pembina naik ke Gunung Argopuro yang melintang di Kabupaten Situbondo, Jember, dan Probolinggo untuk melakukan napak tilas perjalanan putri Rengganis pada Rabu, 20 Mei lalu. Mereka naik gunung dari Desa Bageran, Sumbermalang, Situbondo.

Rencananya kegiatan berlangsung selama tiga hari. Namun hingga Senin, 25 Mei kemarin mereka tak kunjung turun dan tak bisa dikontak. Akhirnya tim SAR menyimpulkan mereka tersesat dan mulai melakukan pencarian. Upaya pencarian dilakukan dari pos Bremi, Probolinggo karena disinyalir lokasi tersesatnya rombongan tidak jauh dari tempat tersebut.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik