KUPANG - Polres Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan memanggil paksa Care International, jika perusahaan ini tetap mangkir setelah tiga kali panggilan.
"Apabila sampai panggilan ketiga, Care International masih mangkir, maka akan dilakukan upaya paksa," Kapolres Timor Tengah Utara, AKBP Adi Wibowo kepada wartawan, Selasa (7/4/2009).
Dia mengatakan, telah melayangkan surat panggilan pada pimpinan Care International setelah temuan kasus ini. "Kami sudah layangkan surat panggilan kepada pimpinan Care International. Tetapi sampai saat ini, panggilan belum dipenuhi," kata Adi.
Kasus bantuan biskuit dari pemerintah Arab Saudi melalui UN World Food Programme (WFP) yang mengandung benda-benda tajam, seperti anakan hecter dan silet mendapat perhatian internasional. Tak pelak, sorotan itu muncul lantaran melibatkan negara lain dan lembaga asing.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi dari Care International Kupang, mengenai kasus ini. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun para siswa mengaku trauma, setelah mengetahui terdapat benda tajam didalam kemasan biskuit.
Kepala SD Katolik Kiupukan I, Lazarus Tefa mengatakan, berbagai jenis benda tajam itu ditemukan terselip diantara lempengan biskuit yang sudah dibagikan kepada siswa SD penderita gizi.
"Mereka nyaris menjadi korban sia-sia. Beberapa sekolah penerima bantuan menemukan kasus yang sama," ungkap Lazarus.
Selasa, 07 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar