BOGOR - Penemuan kandungan daging babi dalam makanan jenis abon dan deng deng dalam razia yang digelar di Kota Bogor, membuat omzet para pedagang daging langsung turun drastis.

Para pedagang daging mengaku jumlah permintaan turun hingga 50 persen. Kendati sejumlah konsumen sudah bisa membedakan antara daging babi dan sapi, namun tidak sedikit di antara mereka ikut berhenti mengonsumsi deng deng dan abon.

"Jumlah pembeli turun drastis, Mas. Padahal kami tidak pernah menjual daging babi," ujar Adam, salah seorang penjual daging di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/4/2009).

Menyikapi permasalahan ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor mendesak pemerintah agar segera menarik dengdeng dan abon yang ditengarai terbuat dari daging babi dari pasaran. "Sedangkan bagi masyarakat yang terlanjur mengonsumsinya atas dasar ketidaktahuan, maka hukumnya tidak berdosa," ujar Ketua MUI Kota Bogor Adam Ibrahim.

Sebagaimana diketahui, Dinas Agribisnis dan Disperindakop Kota Bogor dalam razianya di sejumlah pasar tradisional kemarin, menemukan belasan produk dengndeng dan abon yang mengandung daging babi.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik