PEKANBARU - Seorang mahasiswi jurusan Kedokteran Universitas Riau, Dita Fitria (23) diduga menjadi korban penculikan. Perempuan berusia 23 tahun itu menghilang sejak Sabtu, 01 Februari lalu.
Teman satu kos Dita, Fika mengatakan korban terkahir kali diketahui saat berpamitan untuk silaturrahmi ke rumah saudaranya di Jalan Panam, Pekanbaru. "Saat itu kami baru pulang kampus sekira pukul 09.30 WIB. Dia kemudian naik bus pergi ke rumah saudaranya," ujar Fika.
Tidak berselang lama, sambung Fika, Dita mengirim pesan singkat berisi kalimat permintaan tolong karena ada lima preman di dalam bus. "Aku takut, baterai sebentar lagi mati," ujar Fika mengutip pesan singkat rekannya.
Selang sehari kemudian Fitri kembali mengirim pesan singkat kepada Fika. Bunyinya "Fika tolong aku, aku tidak tahu sekarang di mana. Tempat ini gelap, aku takut. Jangan diberitahu polisi aku bisa mati nanti".
"Begitulah pesan singkat terakhir dia, itu pun bukan pakai nomornya. Waktu saya hubungi balik, nomor itu langsung tidak aktif," imbuhnya.
Karena cemas dengan nasib temannya, Fika bersama keluarga Fitri melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Kota Besar Pekanbaru. "Kita langsung melaporkannya," ujarnya.
Kapoltabes Pekanbaru Komisaris Besar Berti Sinaga ketika dikonfirmasi membenarkan tentang laporan tersebut. Pihaknya saat ini tengah menyelidiki dan mempelajari kasus ini.
Usai melapor ke polisi, keluarga dan Fika mendapat kabar burung bahwa Fitri ditemukan warga di pinggir jalan di Kabupaten Kuasing, Riau. "Saya dapat kabar Fitri dirawat di rumah sakit di Kuansing, katanya syok berat, tapi saya gak tau persis apa yang terjadi dan bagaimana keadaannya. Apakah dia jadi korban penculikan lalu diperkosa, saya tidak tahu pasti," katanya.
Selasa, 24 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar