MEDAN - Rapat pimpinan DPRD Sumatera Utara (Sumut) memutuskan tak akan membahas atau mengagendakan pembentukan Provinsi Tapanuli tahun ini. Keputusan ini diambil untuk menjaga kondusifitas Sumut pada Pemilu 2009.
"Pimpinan dan pimpinan fraksi DPRD Sumut sepakat untuk tidak membahas atau mengagendakan Protap tahun ini. Kesepakatan ini diambil untuk menjaga keamanan Sumut menjelang Pemilu dan Pilpres 2009," ujar Wakil Ketua DPD Sumut Hasbullah Hadi usai memimpin rapat kemarin di Aula DPRDSU.
Dia mengungkapkan jika dalam rapat kemarin mereka hanya membahas Protap. Sedangkan usulan pemekaran propinsi lain, tidak mereka bahas.
"Untuk pemekaran propinsi lain, tak tertutup kemungkinan diagendakan tahun ini. Tetapi, tadi kita tidak membahas itu," lanjutnya.
Dalam keputusan rapat kemarin, DPRD Sumut juga membentuk panitia khusus (pansus) Pencari Fakta tragedi yang menyebabkan Ketua DPRD Sumut Abdul Azis Angkat tewas. Pansus ini terdiri dari 19 orang anggota DPRD Sumut dan langsung dipimpin oleh pimpinan anggota dewan yang saat ini dijabat oleh Hasbullah, Japorman Saragih, dan Ali Jabbar.
"Pansus akan mengumpulkan fakta-fakta kerusuhan yang terjadi di DPRD Sumut 3 Februari lalu. Fakta-fakta ini akan diserahkan ke kepolisian untuk mempercepat proses hukum kematian Azis Angkat," tuturnya.
Saat ini, DPRD Sumatera Utara juga telah mempersiapkan tiga saksi yang siap memberi keterangan kepada polisi. Meski tak membeberkan semua nama saksi-saksi itu, Ali Jabbar mengatakan jika saksi berasal dari berbagai fraksi. Salah satu saksi itu adalah Azwir Sofyan dari Fraksi PAN.
Selain itu, rapat kemarin juga memutuskan Badan Kehormatan Dewan (BKD) untuk menyelidiki keterlibatan anggota DPRD, karena mereka mensinyalir adanya keterlibatan anggota dewan selain Jhon Eron Lumban Gaol.
Sementara itu, Kapoltabes Medan Aton Suhartono mengatakan. tim penyidik masih terus bekerja mengungkap kasus tersebut. Hingga saat ini mereka telah menetapkan tujuh tersangka dan menahan 14 orang untuk dimintai keterangan.
"Kami terus bekerja keras menyelidiki kasus ini. Saat ini kami masih mengumpulkan keterangan dari 14 orang yang kami tahan," pungkasnya.
Jumat, 06 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar