JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengaku siap mengikuti sistem pelestarian lingkungan yang terdapat di Protokol Kyoto yaitu dengan Carbon Credit (CC).

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan CC adalah pemberian kompensasi yang diberikan negara maju yang tergabung di Protokol Kyoto kepada setiap pelaku pelestari lingkungan di Negara berkembang.

Di Jakarta, program CC akan berlaku di pengolahan sampah di TPA Bantar Gebang dan proyek transportasi massal bus Transjakarta. Kedua proyek itu terpilih karena memberikan dampak langsung bagi lingkungan.

TPA Bantargebang merupakan sistem pengolahan sampah berteknologi tinggi yang hasil buangnya dapat dipakai untuk bahan bakar alternatif dan pembuatan kompos. Sementara bus Transjakarta menggunakan bahan bakar gas yang hemat dan ramah lingkungan.

"Seperti kota Bogota yang telah mendapatkan kompensasi atas bus Transjakarta yang berjalan bagus," tuturnya, Selasa (9/12/2008).

Nantinya, ada konsultan yang akan melakukan pemeriksaan dan diharapkan Jakarta dapat dikategorikan sebagai kota bereputasi baik sehingga dapat masuk dalam program CC itu.

Apalagi dari segi perekonomian, Jakarta diuntungkan dengan adanya CC ini. Fauzi menambahkan, tahun depan pemprov akan menambah relawan yang tergabung dalam Jakarta Green and Clean sebanyak 75.000 relawan dari tahun ini yang mencapai 38.000 relawan.

"Upaya tersebut pun diimbangi dengan pembuatan sumur resapan dan lubang biopori," tandasnya.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik