JAKARTA-Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta kepada pemerintah untuk melakukan jeda penebangan hutan. Permintaan Walhi tersebut dituangkan dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Direktur Eksekutif Nasional Walhi Berry Nahdian Furqan mengatakan, Indonesia masih membutuhkan hutan agar tidak mengalami longsor, banjir, dan kekeringan. Karenanya, perlu dilakukan gerakan untuk menanam pohon.
"Tidak cukup hanya dengan menanam, tetapi Indonesia juga harus menghentikan penebangan hutan untuk sementara waktu agar hutan dapat bernafas dan memperbaiki dirinya terlebih dahulu," ujar Berry.
Menurutnya, jeda tebang menjadi langkah awal bagi pelaksanaan seluruh reformasi tersebut. Dalam jeda tersebut dibutuhkan beberapa langkah dan tahapan seperti penghentian pengeluaran izin baru, penyelamatan hutan yang paling terancam, dan penghentian sementara seluruh penebangan hutan dan penyelesaian masalah sosial.
"Selama masa jeda, pemerintah harus mempersiapkan kebijakan yang mengatur tentang resolusi konflik di sektor kehutanan. Selain itu, pemerintah harus menyusun kebijakan pengelolaan hutan yang berbasiskan pada masyarakat," tandasnya.
Dengan demikian, lanjut dia, industri kayu dapat tetap berjalan dengan cara mengimpor bahan baku kayu dari luar negeri. "Untuk mempermudan pengawasan, maka jenis kayu yang diimpor harus berbeda denga kayu yang ada di Indonesia," pungkasnya.
Rabu, 26 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar