LAMONGAN - Sebagian masyarakat dari luar Desa Tenggulun, nampaknya masih penasaran dengan keberadaan makam Amrozi dan Mukhlas.Hingga hari ini ratusan orang terlihat mendatangi makam kedua terpidana mati bom Bali I itu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, mereka datang menggunakan motor maupun mobil secara bergelombang masuk ke desa yang menjadi kampung halaman Amrozi itu.

Meski demikian, sebagian besar masyarakat hanya menepikan kendaraannya di pinggir jalan. Mereka tidak turun dan menghampiri makam yang tak jauh dari pinggir jalan.

Salah satu pohon mangga yang berjarak sekitar dua meter dari kubur kedua pelaku bom Bali itu terpampang tulisan "Makam pejuang islam, Amrozi, Muklas."

Sekira 10-15 menit setelah puas memandangi kuburan yang masih ?merah? itu mereka kemudian menyalakan kendaraannya dan berlalu.

Sementara itu simpatisan dan pendukung Amrozi cs masih berdatangan ke rumah Tariyem ibunda Amrozi dan Mukhlas.

Salah satu kelompok yang datang berasal dari Semarang yang berjumlah sekira 20 orang. Mereka mengaku berangkat dari Semarang pukul 16.00 WIB Minggu 9 November 2008 dan baru tiba pukul 06.00 WIB pagi tadi.

Salah satu pelayat Sihabudin (50), mengakui tidak mengenal secara langsung Mukhlas dan Amrozi serta keluarga mereka. Namun merasa memiliki visi dan misi yang sama dengan almarhum yaitu penegakan syariat Islam.

"Karena itu kami datang memberikan ucapan bela sungkawa. Kami merasa kehilangan tiga orang teman, mereka dicap sebagai teroris tapi bagi kami mereka adalah mujahid," kata Sihabudin.

Kepala Desa Tenggulun, Abu Soleh mengatakan secara keseluruhan meski masih banyak yang datang, tapi hiruk pikuknya tidak seperti sebelum pelaksanaan eksekusi mati.

Aktivitas warga normal kembali ke sawah untuk mencangkul. "Ribuan simpatisan dan pendukung Amrozi dan Mukhlas setelah pemakaman, langsung kembali. Desa sekarang normal kembali," terang Abu.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik