JAKARTA - Tingginya gelombang di Selat Sunda akibat musim hujan yang mulai melanda di wilayah Lampung, menyebabkan sejumlah kapal roll on roll out (Roro) dan kapal Ferry mengalami sulit kesulitan sandar.

Sejumlah kapal di Dermaga II Pelabuhan Bakauheni mengalami kesulitan sandar, karena kencangnya angin di pelabuhan ini. Selain itu, tingginya gelombang di sekitar pelabuhan menyebabkan PT Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Bakauheni kembali tidak mengoperasikan kapal cepat.

Sejak Senin sore 18 November lalu sejumlah kapal Roro dilaporkan membutuhkan waktu lebih lama untuk bersandar. Kalau biasanya untuk bersandar dibutuhkan waktu sekitar 30 menit saja, kini untuk bersandar, satu kapal memerlukan waktu sekitar 1 hingga 1,5 jam.

"Hampir semua kapal mengalami sulit sandar. Terutama di Dermaga II," kata Zailis Anas, Manager Operasional Pelabuhan Bakauheni.

Beberapa kapal yang sulit sandar tersebut akhirnya baru bisa bersandar setelah berkali-kali gagal melakukan penyandaran. Waktu sandar yang membutuhkan waktu 1-1,5 jam mengakibatkan waktu tempuh perjalanan Merak-Bakauheni menjadi 4 jam dari waktu normal 2,5 jam saja.

Sementara itu, kapal cepat kembali tidak dioperasikan oleh ASDP Pelabuhan Bakauheni, sejak Senin kemarin. Hingga siang ini, ASDP belum memutuskan akan mengoperasikan kapal cepat karena tinggi gelombang dianggap masih belum aman.

Saat dihubungi okezone, BMG Lampung membenarkan tinggi gelombang dan kecapatan angin di Selat Sunda sedikit di atas rata-rata. Namun Forecaster BMG Stasiun Maritim Lampung, Neneng Kusrini, menolak mengatakan gelombang laut dan kecepatan angin di Selat Sunda di atas normal.

"Hingga hari ini, masih normal kok. Tinggi gelombang maksimal mencapai 1,2 meter dengan kecepatan angin mencapai 7-17 knot," kata Neneng.

Namun Neneng mengakui, tinggi gelombang di Selat Sunda sejak Senin kemarin jauh lebih tinggi dibanding seminggu sebelumnya. "Perairan barat Lampung jauh lebih tinggi. Namun memang semakin ke depan cuaca di Selat Sunda makin berangin dan sedikit mengganggu arus pelayaran," katanya.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik