JAKARTA - Meski Imam Samudra telah dieksekusi pada 9 September lalu, pihak keluarga mengaku tidak berduka. Sama sekali tidak ada suasana sedih ditengah-tengah mereka. Anak kedua Imam Samudra, Salsabila, justru mengaku bangga atas kematian ayahnya.

"Bapakku orang hebat hebat, dia mujahid, kenapa harus menangis," ujar adik Imam Samudra, Lulu Jamaludin menirukan ucapan keponakannya itu.

Dia menceritakan, meski hingga saat ini tamu masih terus berdatangan ke rumah Ibunda Imam Samudra di Serang, Banten, istri maupun anak-anak terpidana mati Bom Bali I tersebut tidak menunjukkan kesedihan di wajah mereka.

"Mereka semua sehat, semuanya penuh senyum. Begitu melihat jenazahnya (almarhum) senyum dan bangga," tuturnya.

Meski enggan menceritakan rencana istri dan anak-anak almarhum selanjutnya, Lulu menyatakan untuk beberapa waktu ke depan mereka masih akan berkumpul di rumah orangtua Imam sambil mengurus rencana desakan ke DPR untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) terkait proses eksekusi kakaknya.

"Keluarga mungkin masih akan tinggal di sini bersama ibu," pungkas Lulu.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik