DENPASAR - Kasus flu burung menyerang Jembrana, Bali. Ini setelah 52 ekor ayam ditemukan mati mendadak dan dinyatakan positif terjangkit virus avian influenza.
Ke-52 ekor ayam yang mati itu milik lima warga di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara."Kejadiannya berlangsung empat hari berturut-turut. Setelah kami terjun ke lapangan dan melakukan rapid test, hasilnya positif H5N1," kata Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Kelautan Jembrana IGN Sandjaja, Jumat (20/2/2009).
Yang menjadi kekhawatiran, sebagian ayam milik warga itu telah dijual ke desa tetangga. Setelah dilakukan pelacakan, dua ekor ayam ditemukan mati dan sisanya terlanjur dijual ke pasar. Ayam yang mati itu kemarin telah dimusnahkan dan dilanjutkan hari ini.
Untuk mengantisipasi meluasnya kasus tersebut, petugas juga melakukan penyemprotan di Pelabuhan Gilimanuk yang menjadi pintu masuk utama dari Jawa ke Bali. Langkah serupa juga dilakukan di Pasar Gilimanuk dan tempat pemotongan. Apalagi beberapa waktu lalu puluhan ekor ayam juga ditemukan mati mendadak di Lingkungan Arum Gilimanuk.
Kasus flu burung pernah menyerang Jembrana pada 2007 dan 2008. Selain menyerang ratusan ayam, sejumlah warga juga dinyatakan suspect, bahkan satu di antaranya meninggal akibat positif terjangkit virus avian influenza.
Dalam bulan ini, kasus flu burung juga menyerang dua daerah di Bali. Ini setelah ditemukan puluhan ekor ayam mati mendakak di Dusun Tegalbunder, Desa Sumberkelampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng dan Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Jumat, 20 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar