Bus Gagak Rimang nopol Z 7640 TA jurusan Bandung-Bogor, Senin (2/2) pukul 18.30 WIB, masuk jurang sedalam 50 meter di Km 78 Kp. Pos, Desa Cijedil, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur. Dalam peristiwa itu, dari 16 penumpang bus, seorang tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Menurut keterangan saksi mata, kecelakaan maut yang menimpa bus nahas tersebut terjadi ketika bus melaju dengan kecepatan sedang. Setelah melewati tanjakan Tapal Kuda dari arah Cianjur, laju bus masih seperti biasa. Tidak lama berselang, sesaat setelah melewati depan Rumah Makan Sate Sinta, laju bus tidak terkendali.
"Kalau melihat dari jalannya, laju bus tidak terlalu kencang. Tapi anehnya begitu habis menikung dan akan kembali belok, bus sepertinya tidak bisa dan nyelonong terus hingga menabrak pembatas. Setelah itu bus terjun bebas ke jurang sedalam 50 meteran," ujar Ujang Asep (40), seorang warga yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Dengan begitu, bus yang masuk jurang di sebelah kiri jalan pun terguling beberapa kali. Beberapa bagian bodinya ringsek hingga cup bus terlepas. Para penumpang yang berada di dalamnya pun tercecer. Bus baru terhenti setelah terjerembab di pematang sawah.
Diduga sopir mengantuk
Mengenai penyebab kecelakaan bus dari lokasi yang berjarak 5 km dari Terminal Rawa Bango Cianjur tersebut masih diselidiki petugas kepolisian. Namun saksi mata menduga bus masuk jurang akibat sopir mengantuk.
"Saat berada 100 meter sebelum posisi jatuh, bus berjalan sangat lambat, sekitar 20-30 kilometer per jam. Saat belokan pertama bus berhasil berbelok. Namun saat belokan kedua, bus malah berjalan lurus," kata Zaenuddin (40), warga sekitar lainnya.
Selain itu, lanjut Zaenuddin, faktor licinnya jalan juga ditengarai turut menyebabkan jatuhnya bus. "Kondisi di sini sedang hujan dan licinnya jalan juga turut menyebabkan jatuhnya bus," tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Cianjur, AKBP Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki penyebab jatuhnya bus nopol Z 7640 TA itu. "Kita masih melakukan penyelidikan," tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan sekitar pukul 22.45 WIB, sopir bus yang belakangan diketahui bernama Darsono (45), warga Dusun Sindang RT 12/RW 03 Kuningan, belum diketahui keberadaannya. Tersiar kabar Darsono sempat dibawa ke RSUD Cianjur. Namun setelah dicek, ternyata tidak ada.
4 korban dirujuk ke RSHS
Sementara itu, empat dari 13 korban luka berat bus Bandung-Bogor yang jatuh di Kp. Pos, Desa Cijedil, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur itu, dirujuk ke Ruamh Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Ke-4 korban, yaitu kernet, Imam (32), Yani (16), Sri, dan Dede.
Keempatnya mengalami luka cukup serius. Iman dan Yani dirujuk ke RSHS lebih dulu. Sedangkan Sri dan Dede hingga pukul 23.00 WIB masih berada di RSUD Cianjur.
Berdasarkan pemantauan "GM" di RSHS Bandung, Imam dan Yani tiba di RSHS sekitar pukul 22.35 WIB, menggunakan ambulans dari RSUD Cianjur. Mereka langsung dibawa petugas ke ruang Unit Gawat Darurat (UDG) RSHS.
Diperkirakan, Imam mengalami luka dalam karena tidak terlihat luka di tubuhnya. Sementara Yani diprediksi mengalami patah tulang kaki bagian kanan. Kedua korban langsung ditangani beberapa orang perawat RSHS.
Hingga pukul 23.15 WIB, tidak ada seorang pun yang bisa dimintai keterangan perihal kejadian jatuhnya bus ke jurang. Karena yang mengantarkan kedua korban bukan pihak keluarganya, melainkan petugas dari RSUD Cianjur.
Saat "GM" akan mengonfirmasi, petugas tersebut sudah pergi menggunakan ambulans untuk kembali ke Cianjur.
Selasa, 03 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar