PATI - Seorang polisi nekat bunuh diri dengan cara melontarkan timah putih ke dalam mulutnya usai menembak mati seorang penonton acara dangdutan.

Peristiwa tragis itu terjadi di sebuah pom bensin di daerah Wedarijaksa, Pati, Jawa Tengah. Polisi tersebut diketahui merupakan anggota Polsek Cluwak bernama Brigadir Suwarno.

Kronologis kejadian berawal dari tindakan Brigadir Suwarno menembak mati seorang pengunjung acara dangdutan bernama Nurul Komar (22) di Desa Bleber, Kecamatan Cluwak, Pati pada Selasa 16 Desember lalu.

Petaka terjadi ketika di tengah-tengah acara dangdutan sejumlah penonton terlibat perkelahian sekira pukul 14.00 WIB. Brigadir Suwarno yang bertugas mengamankan acara, melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak dua kali untuk membubarkan perkelahian. Tindakan ini berhasil menghentikan perkelahian antar penonton.

Selang dua jam, perkelahian kembali terjadi. Lagi-lagi, Suwarno menembakkan pistolnya ke udara dua kali. Nahas, pada saat bersamaan, Nurul Komar bersama Galih sedang kencing di belakang panggung sebelah kiri.

Saat akan kembali ke tempatnya semula, tiba-tiba dia ditodong pistol oleh Suwarno dan dituduh sebagai salah satu pelaku perkelahian. Tidak jelas prosesnya, tiba-tiba terdengar tembakan dan sesaat kemudian Nurul Komar tersungkur dengan wajah bersimbah darah. Dia tewas saat perjalanan menuju RSK Tayu dengan luka tembak di bagian bawah hidung dengan peluru masih bersarang di dalam kepalanya.

Setelah kejadian ini, dua anggota kepolisian membawa Brigadir Suwarno ke Mapolres Pati untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Di tengah perjalanan, tepatnya di pom bensin Wedarijaksa, Suwarno meminta berhenti dengan alasan ingin ke toilet. Suwarno dan salah seorang rekannya sempat terlibat perebutan senjata. Suwarno berhasil menguasai senjata dan bergegas menuju toilet pom bensin.

Tidak lama kemudian, terdengar suara letusan senjata dari dalam toilet. Ketika dua anggota polisi lainnya menuju toilet, mereka mendapati tubuh Suwarno sudah tergeletak tidak bernyawa dengan luka tembak di bagian mulut tembus kepala bagian belakang.

Kepala Desa Bleber Suyono mengatakan, pihaknya sempat memperingatkan Suwarno untuk tidak melepaskan tembakan saat melerai perkelahian.

"Saat kejadian, saya berada di atas panggung. Saya peringatkan untuk tidak menembak. Setelah kejadian ini, Pak Suwarno terlihat gugup dan segera menyelematkan diri ke Mapolres. Biarlah saya yang mengatasi suasana di sini (lokasi kejadian). Namun, beberapa saat kemudian saya mendapat telepon dari seorang anggota kepolisian bahwa Pak Warno bunuh diri di toilet pom besnin Wedarijaksa," ujarnya.

Perangkat Desa Tayu Wetan Supardi menyatakan, pihak keluarga Nurul Komar tidak akan menuntut atas kematian anak. "Sebab, pelakunya sudah meninggal dunia," terang dia.

Kapolwil Pati Kombes Dicky A Totoy enggan berkomentar saat dicegat wartawan usai menghadiri pemakaman Nurul Komar di Pemakaman Desa Tayu Kulon. "Nanti saja mas. Saat ini masih dalam suasana duka," ujarnya singkat.

0 komentar:

Caution : Wajib diklik

Followers

Caution : Wajib diklik